K

Saturday, June 23, 2012

Orang untuk disewakan?

Moratorium penghantaran
tenaga kerja dari Indonesia ke Arab Saudi
masih terus dilaksanakan selama belum
rampungnya kesepakatan kedua-dua
negara. Kesan daripada moratorium ini
adalah kurangnya tenaga domestik, yang
akhirnya menumbuhsuburkan perniagaan
sewa atau penyewaan pembantu.
Diberitakan laman Al-Arabiya minggu ini,
amalan penyewaan ini semakin marak,
apalagi menjelang Ramadan di mana warga
Arab sering menggelar makan besar.
Kesempatan ini digunakan oleh para agen
menyewakan tenaga kerja mereka.
Bayaran rental lebih tinggi dari gaji
pembantu pada umumnya, kadang-kadang
para pekerja lebih memilih kabur dari
majikannya dan bekerja untuk agen. Tidak
jarang juga, para majikan menyewakan
pembantu mereka untuk bekerja di tempat
lain dengan upah.
Salah satu majikan yang melakukan amalan
ini adalah Abdullah al-Alian, warga Mekah.
"Wang yang saya dapatkan dari
menyewakan pembantu sama dengan upah
saya satu bulan. Saya mendapatkan total
3.200 riyal (Rp8 juta) per bulan. Saya
naikkan gaji mereka dari 800 (Rp2 juta)
menjadi 1,200 (Rp3 juta)," kata Alian.
Sejak moratorium dikuatkuasakan oleh
pemerintah Indonesia, Saudi kekurangan
tenaga kerja domestik. Akibat kekurangan
ini, kerajaan menaikkan izin pengambilan
pembantu asing oleh majikan menjadi
18.000 riyal atau Rp45 juta.
Jumlah ini dirasa sangat mahal bagi
sebahagian orang, terutama yang kurang
mampu. Padahal, sebentar lagi bulan
Ramadan, saat warga Saudi sering
menggelar makan besar setiap berbuka dan
perlu tenaga pembantu. Kerana itulah,
perniagaan rental dianggap sangat
menolong.
Padahal, perniagaan ini dianggap tidak sah
kerana melanggar peraturan di Saudi.
Menurut Undang-undang tenaga kerja
Saudi. pembantu hanya boleh bekerja untuk
sponsornya, yang mempunyai izin
rekrutmen.
"Selain harganya semakin mahal, merekrut
dari negara-negara terbaik penghantar
tenaga kerja seperti Filipina, Indonesia dan
Nepal telah dihentikan, jadi tidak ada pilihan
lain," kata seorang warga bernama Sara,
yang menyewakan pembantunya.
Pada bulan Ramadan, harga rental
pembantu jamnya naik dari 180 riyal (Rp450
ribu) menjadi 250 riyal (Rp630 ribu). Om Ali,
warga lain, mengatakan bahawa rental
pembantu di saat Ramadhan menjadi
agenda teras setiap tahun. "Rental
pembantu telah dianggarkan di bulan
Ramadhan, seperti makanan," kata dia

No comments: